Sewa Jasa Joki Saat Darurat
Penulis: Vallerie Dominic

Ilustrasi mahasiswa mengalami stres akibat tugas yang menumpuk (Aurelia Felicia/Focus).
Menjalani pendidikan di tingkat yang lebih tinggi memang tidak mudah. Banyak tanggung jawab yang harus dilakukan, terlebih ketika digabungkan dengan berbagai kegiatan lain di luar perkuliahan. Bahkan, beberapa mahasiswa mengaku kesulitan untuk memenuhi seluruh tanggung jawab mereka karena fokus yang terpecah.
Hal tersebut juga dialami oleh Zidan (nama samaran), seorang mahasiswa semester 5 jurusan Business Creation di salah satu universitas di Tangerang. Ia mengaku terpaksa menggunakan jasa joki tugas sejak awal pandemi COVID-19 karena kewalahan untuk mengikuti jadwalnya yang terlalu padat.
“Dari pandemi (COVID-19). Setahun, lah, lebih. Pertama kali, tuh, pas awal-awal pandemi karena gak bisa fokus pas ngerjain UTS atau UAS, karena pas kuliah itu sambil ngerjain hal yang lain kayak kerja, bisnis, dan kerjain hal lain (di luar kuliah), jadi fokusnya kebelah. Jadi, pas ngerjain UTS sama final project, keteteran,” terang Zidan.
Zidan memutuskan untuk menggunakan jasa joki tugas dengan tawaran dari teman-teman satu jurusannya. Terdapat track record baik yang diturunkan dari angkatan-angkatan di atas Zidan sebagai panduan ketika dirinya sedang mencari-cari jasa joki tugas.
Ia juga menjelaskan bahwa setiap joki memiliki bidangnya sendiri untuk masing-masing mata kuliah. Joki tugas kebanyakan bekerja secara anonim dan menggunakan nama samaran. Biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa jasa joki tugas pun tidak murah, yaitu sekitar Rp 150.000 sampai Rp 400.000.
“Tergantung susah mata kuliahnya, biasa kalo mata kuliahnya biasa aja, 150.000 sampe 200.000. Kalo berat itu dari 200.000 sampe 400.000. Biasa per mata kuliah ada KKMnya, ada nilai minimumnya. Kalo di bawah nilai minimum, garansi uang kembali. Tapi, beberapa ada yang gak ada guarantee juga. Hasilnya cukup memuaskan, karena itu harganya lumayan juga. Jadi, mereka guarantee bakal dapet nilai bagus,” ujarnya.
Walaupun begitu, Zidan mengaku jarang menggunakan jasa joki tugas (di bawah 10 kali) dan hanya menyewa mereka di saat-saat “darurat”. Ia menyarankan mahasiswa lain untuk tidak menggunakan jasa joki tugas, karena selain beresiko besar, menggunakan jasa joki tugas juga dapat menyebabkan ketagihan.
Zidan menceritakan tentang beberapa temannya yang pernah ketahuan menggunakan jasa joki tugas sehingga menerima nilai nol. Jika begitu, mengulang mata kuliah adalah konsekuensi “paling baik” yang dapat diterima selain drop out.